Perjuangan Tommy Sugiarto
DENPASAR - Tunggal dewasa putra adalah salah satu partai paling bergengsi di Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Regional IX Yonex Sunrise Bali Open 2010, dan kini telah menelurkan juara baru yaitu Tommy Sugiarto.
Setelah di semifinal kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) sukses menekuk Fauzi Adnan yang sebagai unggulan pertama, Tommy dengan mulus berhasil meraih gelar juara setelah menjegal Riyanto Subagja.
Mengawali game pertama, Tommy sempat tertinggal 0-3, Tommy berhasil menyamakan kedudukan di angka lima setelah ia berhasil menembus pertahanan Riyanto dengan smes-smes kerasnya.
Lapangan yang sangat berangin ini sedikit mempengaruhi permainan di lapangan, sehingga membuat pemain kehilangan angka karena dorongan angin yang membuat bola jauh meninggalkan lapangan. Tommy pun memimpin 11-8 di interval.
Tommy sempat kehilangan dua angka hingga kedudukan berada di posisi 15-13, namun 6 kali unforced error yang dilakukan Riyanto secara berturut-turut memberikan kemenangan kepada Tommy di game pertama ini dengan 21-13.
Permainan di game kedua tak banyak berubah, tertinggal 2-3 di awal game, Tommy terus menekan Riyanto dan menguncinya diangka 5 untuk interval. Setelah interval, Tommy semakin berada di atas angin, ia memimpin jauh 19-10, sebelum memastikan uang total Rp 13.200.000 masuk ke kantongnya dengan hanya memberikan dua angka tambahan kepada lawannya yang baru berusia 17 tahun itu.
Riyanto sendiri mengungkapkan bahwa memang dirinya melakukan cukup banyak kesalahan sendiri di sepanjang pertandingan,
"Lapangan memang berangin, tapi tadi memang saya yang terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri, dan Tommy memang bermain bagus," ungkap Riyanto usai pertandingan, Jumat (6/8/2010).
Sedangkan Tommy menanggapi agak berbeda dengan apa yang diutarakan oleh Riyanto. Ia mengungkapkan bahwa kemenangannya hari ini memang karena ia lebih siap untuk menghadapi pertandingan puncak ini.
"Saya lebih fokus ke pertandingan, dan lebih siap," jelasnya usai pertandingan.
Ini pun menjadi gelar juara pertama Tommy setelah meninggalkan Pelatnas pada Juni lalu. Atlet kelahiran Jakarta, 31 Mei 22 tahun silam itu mengungkapkan rasa gembiranya setelah menjuarai Djarum Sirnas ketujuh ini.
"Tentu saja saya senang dengan gelar juara ini, mungkin ini menjadi tambahan pengalaman bertanding untuk saya, dan bisa membantu saya untuk lebih memantapkan permainan," tambah Tommy
Tercatat prestasi terbaik Tommy dalam satu tahun terakhir adalah semifinalis di Grand Prix Vietnam dan India.
"Mungkin ini awal dari karier saya setelah tidak berada di Pelatnas," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar